Tidak heran hal tersebut senantiasa orang tua lakukan tidak lain adalah
untuk memberikan kebahagiaan kepada buah hati yang dicintainya. Kini berbagai
macam mainan sudah begitu mudah didapatkan di berbagai tempat perbelanjaan.
Bisnis di dunia mainan anak-anak memang tidak ada matinya. Jenis dan wujudnya
pun semakin bermacam-macam, mulai dari bentuk miniatur mobil, motor, pesawat,
maupun helikopter. Banyak diantara orang tua membelikan mainan kepada anak
dengan tujuan gengsi, seperti misalnya dengan mempertimbangkan harga mahal atau
murahnya mainan, tanpa memperhitungkan apakah si anak sudah mampu memainkan
jenis mainan tersebut atau belum.
Mainan helikopter misalnya. Jenis mainan yang
tergolong memiliki harga yang relatif mahal ini rupanya masih menjadi pilihan
orang tua untuk menyenangkan hati anak-anaknya. Namun, dalam beberapa merk
tertentu, mainan berbentuk miniatur helikopter ini diproduksi dengan
menggunakan perangkat canggih seperti radio control.
Mainan helikopter pun
dapat digerakkan dari jarak jauh menggunakan media remot. Dengan adanya tambahan perangkat penggerak
heli dengan media remote tersebut, tentu akan memiliki tingkat kesulitan yang
lumayan tinggi jika dimainkan oleh anak-anak, sehingga jenis mainan ini tidak
akan mampu dimainkan secara maksimal.
Baca Juga : Berenang di Pantai Dapat Meningkatkan Rasa Kepedulian Sosial pada Anak
Baca Juga : Berenang di Pantai Dapat Meningkatkan Rasa Kepedulian Sosial pada Anak
Pihak produsen yang memproduksi mainan
helikopter dengan media remote control tersebut tentunya tidak menjadikan
anak-anak sebagai sasaran konsumen utama, melainkan beberapa kalangan remaja
maupun dewasa yang memang memiliki
kegemaran dalam bermain miniatur helikopter. Beberapa orang tua mungkin
beranggapan bahwa semua jenis mainan adalah diciptakan dan hanya diperutukkan
bagi anak-anak, namun masa dewasa bukan berarti telah hilang masa bermainnya.
Untuk itu, para orang tua kini harus lebih bijak dalam memilihkan mainan untuk
anak-anaknya, tidak hanya melihat dari sisi harga yang terlihat bergengsi,
namun juga harus memperhitungkan usia serta tahapan kemampuan anak.